Judul: Remaja Gaul Gak Mesti Ngawur.
Penulis: Alwi Alatas
Penerbit: Hikmah
Terbit: Jakarta, 2004
Call Number: 155.5 Ala r
Deskripsi Buku Remaja Gaul Gak Mesti Ngawur
Bagi masyarakat modern, remaja adalah suatu kelas usia yang menempati posisi peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Namun, posisinya menjadi tidak jelas karena merek tidak lagi diasuh layaknya anak kecil. Tapi, toh mereka juga tak pernah dianggap sebagai bagian dari orang-orang dewasa. Akhirnya, kelas usia yang tidak jelas identitas sosailnya ini memilih membuat identitas dan budaya sendiri.
Kenapa remaja sering betul jadi sorotan? Kenapa banyak remaja yang hidupnya penuh gejolak, jatuh ke pergaulan bebas, obat-obatan terlarang, kekerasan, sehingga membuat takut orang-orang di sekitarnya? Begitu peliknya persoalan remaja modern sampai-sampai ada psikolog yang menganjurkan supaya setiap anak berusia 12 tahun dikurung saja di dalam gudang dan baru dilepaskan lagi pada saat ia berusia 20 tahun. Nyatanya, remaja sendiri banyak yang frustasi dan kepingin bunuh diri.
Buku Remaja Gaul Nggak Mesti Ngawur mengungkap habis-habisan akar persoalan yang dialami remaja masa kini. Lewat observasi, penelitian panjang, serta penghimpunan data selama lebih dua tahun, penulis buku ini, Alwi Alatas, menawarkan sebuah tesis yang cukup radikal. Persoalan remaja seperti yang kita ketahui sekarang cuma ada pada masyarakat modern dan masyarakat yang sangat dipengaruhi kehidupan kota besar. Persoalan remaja terjadi karena masyarakat modern telah memundurkan jadwal kedewasaan (psikologis dan sosial) remaja.
Isi buku ini jauh lebih serius dari tampilan judulnya yang bergaya remaja. Buku ini sangat diperlukan oleh setiap pemerhati remaja, orang tua, para pendidik, pengamat budaya, intinya semua orang yang ingin tahu what’s going on with modern adolescence. Lewat buku yang kaya akan data-data ini, para pembaca akan melihat betapa remaja modern telah menjadi korban dari struktur masyarakat modern yang dibangun oleh ideologi kapitalisme-materialisme. Tak cukup hanya sekali mengorbankan kaum remaja, para kapitalis masih mencari keuntungan dari krisis yang dialami remaja.
Buku ini menggunakan beberapa pendekatan, tanpa terjebak pada pola tulisan akademik yang terlalu kaku dan sulit dipahami. Pendekatan utamanya adalah Psikologi, tapi ia juga menggunakan data-data Antropologi, pendekatan ekonomi dan ideologi dan pada beberapa tempat menggunakan gaya tulisan metafora. Ada banyak konsep gagasan yang ditawarkan di dalam buku ini
Categories: