Menulis Secara Populer
Ismail Marahimin
Pustaka Jaya
Jakarta, 1999
call number: 808.02 Mar m
Ringkasan :
Bab I. Beberapa Petunjuk Umum
Teknik juga dikenal dalam dunia tata bahasa. Teknik ini melibatkan adat istiadat, kelaziman, tata cara , gaya bahasa, dan hal-hal lain yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat teknik berbahasa. Tentunya, usaha itu tetap berpegang pada prinsif efektifitas dan efisiensi.
Dari masa ke masa, teknik berbahasa selalu berubah seiring dengan peruubahan budaya. Untuk zaman modern ini, ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai, yaitu : mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.
Membaca sebagai sarana utama
Hubungan antara membaca dan menulis sangat erat layaknya hubungan mendengar dan berbicara. Membaca memberikan “tenaga dalam” yang sangat dibutuhkan seorang penulis, ini hampir tidak bisa diperoleh dengan cara lain. Kegiatan-kegiatan yang diperlukan penulis diantaranya :
Menguasai latar belakang informasi yang luas
menjadi orang yang memiliki banyak pengetahuan dalam hampir segala bidang dengan mengetahui garis besar dan titik temunya.
Melatih dan mengasah kepekaan bahasa, bentuk, dan materi tulisan.
Belajar dari penulis yang baik dengan meniru kerangka maupun tekniknya.
Tulis ulang dapat mencegah efek negatif cepat puas. Selalu mengoreksi dan menuliskan kembali adalah latihan terbaik
Efektif dan efisien dalam menentukan panjang tulisan
Membuat transisi yang mengalir dan logis antar kata kalimat, antar paragraf, dan antar ide.
Menggunakan gaya bahasa pribadi yang dapat menghasilkan pengungkapan yang tidak hanya sebagaimana adanya.
Memperhatikan Struktur tulisan. Struktur di sini meliputi pengelompokkan dan penyusunan secara sistematis alur pikiran dan pokok pikiran dalam tulisan.
Memperhitungkan dengan matang penggunaan Sintaksis (bentuk kalimat, apakah itu bentuk kalimat bertanya, kalimat menyangkal, kalimat aktif/pasif, dsb )
Memanfaatkan pengulangan kalimat untuk tujuan tertentu dari penulis namun penulis diharapkan bisa mengolahnya agar tidak monoton.
Memakai tanda baca yang tepat. Biasanya tanda baca juga dipakai oleh beberapa penulis untuk menghasilkan apa yang dinamaan gaya.
Menempatkan diksi (pilihan kata) pada konteks yang tepat
Membuat tema yang spesifik dan memilih judul yang singkat, menarik, penuh iming-iming dan kias
Bab II. Deskripsi
Deskripsi bisa diartikan sebagai pemaparan atau penggambaran suatu benda, tempat, suasana atau keadaan dengan kata-kata. Seorang penulis deskripsi menulis berdasarkan apa yang dilihatnya, apa yang didengarkannya, bau apa yang diciumnya, apa yang dirasakannya. Ia mengharapkan pembaca mampu merasakan semua sensasi yang ditawarkannya begitupunb dengan kesimpulan walaupun sensasi itu disampaikan lewat tulisan .
Macam-macam bentuk deskripsi :
– Deskripsi ekspositori
Yaitu deskripsi yang sangat logis. Isinya biasanya merupakan daftar rincian, semuanya, atau yang menurut penulisnya hal yang penting-penting saja, yang disusun menurut system dan urut-urutan logis objek yang diamati.
– Deskripsi impresionistis
Deskripsi yang menggambarkan impresi penulisannya untuk menstimulir pembaca. Berbeda dari deskripsi ekspositori yang biasanya agak lebih terikat pada objek yang dideskripsikan, deskripsi empresionistis lebih menekankan impresi penulisnya ketika melakukan observasi, atau ketika menuliskan impresi tersebut.
Bab III. Narasi
Narasi diartikan sebagai cerita yang didasarkan pada urutan-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya ada kejadian, tokoh, dan konflik. Gabungan 3komponen inilah yang dinamakan alur atau plot.
Narasi bisa berisi fakta maupun fiksi atau rekaan. Contoh narasi yang berisi fakta ialah biografi (riwayat hidup seseorang), otobiografi, dan kisah-kisah sejati. Contoh narasi yang tergolong fiksi diantaranya novel, cerita bersanmbung, dan cerita bergambar.
Dalam sebuah narasi bisa terdapat sebuah aluran saja, bisa lebih dari satu, dengan membafinya menjadi alur utama dan alur tambahan atau sub-plot.
Hal-hal yang patut diketahui penulis deskripsi :
alur mempunyai latar tempat dan waktu
memasukkan warna lokal terutama dalam dialog.
Sebaiknya ada dialog secukupnya di dalam sebuah narasi dan konsistensi peran tokoh harus terjaga.
Narasi tersusun menurut berbagai pola. Ada yang membagi pola menjadi bagian awal, tengah, akhir
Gaya kilas balik dapat menyeret pembacanya langsung memasuki inti permasalahan cerita.
Bab IV. Eksposisi
Eksposisi berarti menyingkapkan sesuatu yang selama ini tertutup, atau tersembunyi. Dalam hal wacana eksposisi yang disingkapkan itu adalah buah pikiran atau ide, perasaan atau pendapat penulisnya, untuk diketahui orang lain.
Di dalam eksposisi, sesuatu yang disingkapkan disebut tesis. Kadang-kadang tesis ini tidak terungkap di dalam sebuah kalimat didalam eksposisi itu, hanya tersirat saja.
Tulisan eksposisi memiliki karakteristik :
seluruh wacana eksposisi harus sejalan dan mendukung tesis
Sebuah eksposisi terdiri dari sebuah tesis dan diikuti uraian yang membuktikan bahwa tesis itu benar. Uraian ini disebut kelas-kelas
Sesudah kelas-kelas perlu dibuat kesimpulan untuk mengakhiri sebuah tulisan eksposisi
Kerangka eksposisi : A. Tesis; B. Kelas-kelas ; C. Keseimpulan
Jenis-jenis eksposisi, diantaranya :
– Eksposisi mengenai realita
Modelnya adalah realita yang kita dapati sehari-hari. Tesis berupa suatu pernyataan baik atau buruk mengenai suatu realita maksudnya, yang umum atau yang lazim. Kelas yang mendukung tesis biasanya realtita pula.
Eksposisi polemis
Eksposisi yang bertujuan untuk menandingi eksposisi yang sudah ada. Biasanya eksposisi ini bersifat membantah tesis eksposisi tandingannya.
Bab V. Artikel
Perbedaan artikel dengan eksposisi ialah eksposisi menggunakan realita sedangkan artikel menggunakan fakta. Artikel tidak akan bercerita mengenai apa yang terjadi pada umumnya, tapi apa yang terjadi pada orang-orang tertentu yang diketahui penulisnya.
Lalu, eksposisi mutlak terikat pada satu bentuk yang dirancang sekitar 24 abad yang lalu oleh Aristoteles, sedangkan artikel terikat pada bentuk sama sekali. Namun, artikel juga bisa disajikan dalam bentuk narasi atau bercerita, bisa dalam bentuk eksposisi, deskripsi, atau gabungan dari semua itu.
Berbagai macam artikel
Melihat bentuknya kita dapat menemukan berbagai macam artikel melihat isinya kita dapat pula menemukan berbagai macam artikel lagi. Artikel dapat digolongkan dua golongan:
– Artikel eksposisi (biasa disebut artikel saja), ialah suatu jenis tulisan, suatu genre yang membedakan dari jenis-jenis yang sudah kita kenal, yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, atau berita.
– Humor dan satir.
kelompok lain yang dekat sekali dengan kelompok artikel eksposisi. Humor bermaksud menyindir seseorang atau suatu keadaan tapi supaya tidak terasa terlalu pedas. Maka dipakailah bentuk kisahan yang lucu, yang sering dengan setting atau latar yang jauh dari keadaan sebenarnya. Jadi artikel ini berbentuk narasi, cerita, lengkap dengan alur, konflik dan latar-latar (sejarah, dongeng).
Expose. artikel ini biasanya menggunakan anekdot
Artikel-arteikel informatif. Biasanya artikel inihanya memberikan informasi atau petunjuk mengenai sesuatu.
pengulas: Bachtiar Hakim Nitidisastra
Source: https://bachtiarhakim.wordpress.com/2008/03/16/menulis-secara-populer-ismail-marahimin/