Akhir-akhir ini produktivitas di sektor pertanian semakin menurun. Sementara kebutuhan produk-produk pertanian tidak menurun, justru semakin bertambah seirama model-model berkebun sayuran  laju pertumbuhan penduduk. Penurunan produksi pertanian tersebut terutama dikarenakan semakin menyempitnya lahan pertanian.
Menyikapi semakin menyempitnya lahan pertanian, pola pertanian di lahan minimal dipandang sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi kemerosotan hasil produksi sayur-sayuran. suparman dalam buku model-model berkebun sayuran mengajukan solusi tersebut.
Pola penerapan pertanian di lahan minimal terutama dilakukan pada Sejengkal Tanah sisa di depan teras rumah, dengan jenis-jenis tanaman sayuran. Tujuannya adalah agar proses produksi sayuran sayuran di perkotaan dapat berkelanjutan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lingkungan di perkotaan, seperti masalah ketersediaan air, sistem limbah kota, iklim mikro perkotaan dan pola hidup masyarakatnya. Pola pertanian di lahan minimal ini diharapkan mampu mendukung pelaksanaan pembangunan kota yang berkelanjutan, terutama dalam bidang ekonomi. Pola ini dapat menghemat pengeluaran sehingga daya menabung semakin tinggi. Selain itu, ada manfaat di bidang lingkungan hidup. Dengan semakin berkembang pola tanaman di lahan minimal pada setiap keluarga di perkotaan, maka perkotaan tampak hijau, dan daya saring udara semakin bagus. 
___
Data koleksi
Call number: 635.4 Sup m
Suparman. 2007. Model-model berkebun sayuran. Bekasi: Ganeca Exact