Judul: Harus Bisa; Seni Memimpin ala SBY
ISBN 978-979-1008-198
Ukuran: 243 hlm
Tahun Terbit: 2009
Penulis: Dino Patti Djalal
Penerbit Red & White Publishing
Tempat terbit: Jakarta
Call Number: 303.34 Dja H


Deskripsi buku
Susilo Bambang Yudhoyono, preisden ke 6 Republik Indonesia. Presiden RI pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Ia menjabat selama dua priode dari tahun 2004 sampai dengan 2014. Selama memimpin negeri ini tentu banyak cerita yang terjadi selama masa kepemimpinanya.

Salah satu buku yang memotret kepemimpinan SBY adalah buku Harus Bisa! Karya Dino Patti Djalal. Buku terbitan Red & White Publishing ini bercertita realitas di belakang sepak terjak SBY selama periode pemerintahnnya. Inilah buku catatan harian dari orang terdekat presiden, penulisnya adalah juru bicara presiden.
Ide menulis buku ini tercetus saat Dino menemukan nota-nota tulisan SBY. Dino menyadari bahwa itu bukan sekedar nota biasa, melainkan sebuah sidik jari dari era politik penting yang kelak akan dipelajari di sekolah dan kampus. Dan sidik jari SBY ini ada di mana-mana; dalam berbagai keputusannya, pidatonya, gebrakannya, pikirannya, tindakanannya, konflik batinya—semua itu adalah jejak-jejak sejarah yang masih segar di depan mata. Dari sinilah timbul gagasan untuk membuat catatan harian untuk merekam peristiwa-peristiwa di istana.

Dalam menulis catatan harian tersebut, Dino menjadi semakin terekspos pada satu tema besar: kepemimpinan. Hal ini diyakini Dino bahwa sebagian besar masalah nasional kita sangat erat berkaitan dengan faktor kepemimpinan.
Buku ini berisi kumpulan leadership note Dino selama mendampingi presiden SBY dalam berbagai situasi. Disebut leadership note karena menurut Dino, semua cerita serius atau ringan dalam buku ini ada kaitannya dengan ilmu kepemimpinan, dari krisis tsunami sampai piala Asia, dari subsidi BBM sampai KTT OKI, dari perubahan iklim sampai parcel mangga.

Leadership lesson dalam buku ini dapat dipilah dalam enam bab yang mencerminkan berbagai dimensi kepemimpinan presiden SBY: 1) memimpin dalam krisis, 2) memimpin dalam perubahan, 3) memimpin rakyat dalam menghadapi tantangan, 4) memimpin dalam mengambil keputusan, 5) memimpin di pentas dunia, 6) memimpj diri sendiri. Metodologi yang digunakan adalah deduktif yakni mengambil kesimpulan praktis dari kasus-kasus yang dipilih bukan memaksakan teori pada studi kasus.

Di akhir buku ini juga terdapat catatan pribadi sang penulis terhadap presiden SBY dengan judul SBY sebagai atasan, sahabat, dan mentor. Tertarik untuk tahu lebih lanjut, silahkan baca bukunya.