Deskripsi buku Tunneling dan Corporate Governance – Ratna Chandra Asri dan Sugiharto

Secara harfiah, tunnel berarti terowongan. Terowongan adalah tembusan dalam tanah atau gunung (untuk jalan kereta api, mobil, air, dan sebagainya). Dalam istilah keuangan, tunneling adalah transfer sumber daya keluar dari perusahaan untuk kepentingan pemegang saham pengendali. Jika terowongan digunakan untuk jalan air, kereta, atau mobil, maka tunneling dalam istilah keuangan merupakan proses untuk mengalirkan sumber daya keluar dari perusahaan untuk kepentingan pemegang saham pengendali.

Tunneling terjadi di dunia bisnis, namun sulit terdeteksi oleh otoritas legal. Rendahnya penegakan hukum, sistem corporate governance yang buruk, dan rendahnya kualitas disclosure di Indonesia, menyebabkan kasus-kasus tunneling tidak terdeteksi. Permasalahan tunneling merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis Asia 1997–1999. Jika tidak dikendalikan, tunneling dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan, masyarakat, pemegang saham nonpengendali (minoritas), bahkan menyebabkan kerugian negara.

Struktur kepemilikan grup pada perusahaan publik di Indonesia menyebabkan hampir seluruh perusahaan publik di Indonesia melakukan transaksi pihak berelasi. Beberapa transaksi berelasi bertujuan untuk efisiensi dan untuk meningkatkan kesejahteraan grup. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu transaksi antarpihak berelasi dapat memberikan peluang bagi pemegang saham pengendali atau eksekutif perusahaan untuk melakukan tunneling atau mengambil keuntungan pribadi dengan mengorbankan kepentingan pemegang saham nonpengendali. Penyalahgunaan transaksi antarpihak berelasi menjadi tantangan utama bagi integritas perkembangan pasar modal Asia. Penertiban transaksi pihak berelasi tersebut menjadi garis depan reformasi corporate governance Asia. Buku ini membahas mengenai model prediksi tunneling, yaitu model untuk mendeteksi penyalahgunaan transaksi berelasi dan efektivitas corporate governance dalam mencegah aktivitas tunneling.

Buku berjudul “Tunneling dan Corporate Governance” karya Ratna Candra Sari, M.Si, Ak. ini membahas mengenai praktik tunneling dan efektivitas corporate governance dalam mencegah aktivitas tunneling. Buku ini terdiri dari empat bab. Bab pertama membahas mengenai konsep tunneling, termasuk pengertian, jenis-jenis, dan dampak tunneling. Bab kedua membahas mengenai corporate governance, termasuk pengertian, prinsip-prinsip, dan peran corporate governance dalam mencegah tunneling. Bab ketiga membahas mengenai model prediksi tunneling, yaitu model untuk mendeteksi penyalahgunaan transaksi berelasi. Bab keempat membahas mengenai efektivitas corporate governance dalam mencegah aktivitas tunneling.

Buku ini ditulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Penulis menggunakan bahasa yang sederhana dan menghindari penggunaan istilah-istilah teknis yang sulit dipahami oleh pembaca awam. Buku ini juga dilengkapi dengan beberapa tabel dan gambar yang dapat membantu pembaca untuk memahami materi yang dibahas.

Secara keseluruhan, buku ini merupakan buku yang bermanfaat bagi para akademisi, praktisi, dan masyarakat umum yang ingin memahami praktik tunneling dan efektivitas corporate governance dalam mencegah aktivitas tunneling.

Kelebihan Buku Tunneling dan Corporate Governance

  • Bahasa yang jelas dan mudah dipahami
  • Materi yang dibahas secara komprehensif
  • Dilengkapi dengan tabel dan gambar

Kekurangan Buku Tunneling dan Corporate Governance

  • Beberapa istilah teknis yang masih perlu didefinisikan
  • Pembahasan mengenai praktik tunneling di Indonesia masih kurang mendalam

Buku ini direkomendasikan bagi para akademisi, praktisi, dan masyarakat umum yang ingin memahami praktik tunneling dan efektivitas corporate governance dalam mencegah aktivitas tunneling.

Link pembelian: https://tokopedia.link/7JgZS2dT8Fb

Data koleksi Pustakaloka Nus

Call Number: 658.4 Sar T

Ratna Chandra Asri dan Sugiharto. 2014. Tunneling dan Corporate Governance. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press